Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Tantangan Masa Depan: Dari Pola Kapur Menjadi Gawai

Ini kisah jauh beberapa bulan lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda bumi Indonesia, khususnya Jakarta. Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan RT 02. Ya, sudah selama 8 tahun aku tinggal di situ. Sebelum aku menceritakan hal ini kepada kalian, aku ingin kalian tahu bahwa sejujurnya aku kurang suka anak kecil, tetapi kali ini aku dengan sukacita akan menceritakan anak-anak warga RT 02 kepada kalian. Di sore hari jauh sebelum pandemi Covid-19 menutup akses lingkungan rumahku, anak-anak warga RT 02 ramai-ramai menuju depan rumahku. Aku tidak melihat gawai dan barang elektronik lain di tangannya. Mereka menemui anak lain yang rumahnya berada di seberang rumahku dengan tangan kosong. Jangan membayangkan "seberang" itu sebagai jalan yang lebar seperti di komplek perumahan lain. Dua meter pun tak sampai. Pembicaraan mereka pun bisa terdengar sampai lantai atas rumahku. Hampir setiap sore aku bisa mendengar mereka tertawa riang, walau terkadang mereka bertengkar dan ada salah seor...

Tercipta oleh Keragaman dan Perbedaan

Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah buah budi manusia berupa hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yaitu zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesulitan di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Ada pun definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang diperoleh dari proses belajar serta hasil budi dan karya tersebut.  Terdapat 7 unsur kebudayaan, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan, teknologi, sistem mata pencaharian, sistem kepercayaan, dan kesenian. Dalam kehidupan masyarakat, kebudayaan dapat berwujud ide (mitos Jawa), aktivitas (upacara-upacara adat), benda (pisau dan senjata tradisional), pola perilaku dan pola pikir yang akhirnya menjadi norma, teknologi, dan seni musik. Namun, kebudayaan yang seperti itu ada yang mulai luntur dan ada yang berubah s...

Esai PoPoPe: RW 02 di Masa Pandemi

Keseharian yang serba daring dan pandemi yang tak kunjung reda yang malahan berkembang menjadi jenis baru menahan diriku untuk melintasi batas pagar rumah untuk melihat Kota Jakarta di hari yang baru. Namun, seharusnya tidak semustahil itu untuk mengetahui isu-isu terbaru yang terdapat di lingkungan rumahku sendiri. Saat aku sedang lari pagi di RPTRA RW 02, terdapat spanduk yang tergantung di pagar RPTRA yang sepertinya dikunci agar tidak ada warga yang berkumpul di RPTRA. Di spanduk itu terdapat tulisan “3M: Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak”. Di atasnya terdapat tulisan lagi, tetapi aku tidak ingat betul tulisannya. Intinya, warga sangat diminta untuk mematuhi 3M untuk menjaga orang-orang yang disayangi. Selesai lari pagi, aku melewati warung kecil yang tidak jauh dari situ. Memang tidak ada kerumunan, tetapi orang-orang di situ tidak ada yang memakai masker! PoPoPe merupakan akronim dari Posisi, Potensi, dan Peran. Dalam hal ini, yang menjadi fokusnya adalah mahasi...